Lukas 5:27-39

Yesus Dan Hukum Taurat

22 Februari 2021
GI Wirawaty Yaputri

Saat Tuhan Yesus datang ke dalam dunia, Ia tidak menghapuskan hukum Taurat, melainkan menggenapi hukum Taurat (Matius 5:17). Jika demikian halnya, apa yang membuat orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak sepaham dengan Tuhan Yesus? Bukankah menggenapi hukum Taurat sama sekali tidak menentang hukum Taurat? Yang menjadi masalah, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat pada zaman itu membuat hukum Taurat menjadi hukum atau aturan yang bersifat legalistik. Artinya, hukum Taurat harus dilakukan sebaik-baiknya secara tepat, tanpa mempertimbangkan motivasi maupun kondisi yang sedang dihadapi. Hukum Taurat dikembangkan dan diperluas menjadi aturan-aturan mendetail yang harus dilakukan secara tepat dalam segala kondisi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pada zaman itu, orang tidak mau membantu orang yang sakit pada hari Sabat karena takut melanggar batasan tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat.

Tuhan Yesus memberikan tiga perumpamaan untuk menjawab kritikan orang Farisi tentang murid-murid-Nya yang tidak ikut berpuasa seperti yang lazim dilakukan orang-orang saleh pada masa itu: Pertama, perumpamaan tentang sahabat mempelai laki-laki yang menjelaskan bahwa murid-murid-Nya tidak berpuasa karena Ia—sebagai mempelai laki-laki—masih bersama-sama dengan mereka. Oleh karena itu, waktu bersama merupakan waktu untuk bergembira, bukan untuk berpuasa. Saat Tuhan Yesus disalib dan kemudian meninggalkan murid-murid-Nya kelak, barulah mereka akan berpuasa. Kedua, perumpamaan tentang secarik kain baru yang tidak boleh dipakai untuk menambal baju tua, karena kain yang baru itu akan mengoyak baju tua tersebut. Ketiga, perumpamaan tentang anggur yang baru yang tidak boleh dimasukkan ke dalam kantong kulit yang tua karena proses fermentasi anggur baru itu akan membuat kantong kulit tua itu terkoyak, sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu hancur. Melalui ketiga perumpamaan tersebut, Tuhan Yesus hendak menyampaikan bahwa Ia datang untuk membawa jalan keselamatan yang baru bagi manusia. Hukum Taurat hanya mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus dan menyadarkan bahwa kita memerlukan Juruselamat. Apakah Anda sudah memperoleh keselamatan yang hanya dapat diperoleh di dalam Kristus itu?

Pokok Doa
1. Proses pengusulan Calon Sementara Penatua di masing-masing Jemaat GKY.
2. Proses Pergantian Gembala di GKY Jemaat Teluk Gong, GKY Jemaat Sunter.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16
www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design